Rabu, 20 Februari 2013

Album Ke Empat Bondan Prakoso & Fade2Black

di album "Respect & Unity For All" mereka membawa 10 lagu dengan Hits single nya yaitu "Tak Terkalahkan", "Tak Sempurna", dan "Manusia Sejuta Perkara"

  1. Respect & Unity For All
  2. Tak Terkalahkan
  3. Tak Sempurna
  4. Pelita Hidup
  5. Manusia Sejuta Perkara
  6. Cahaya Sejati
  7. Game Of Life
  8. It's Not A Goodbye
  9. Bring It
  10. Home

Album ketiga Bondan Prakoso & Fade2Black

di rilis pada tahun 2010 album ini berjudul "For All", di album ini mereka hanya membawa 11 lagu. sempat meledak pada single pertama mereka yang berjudul "Ya Sudahlah" dan single disusul single ke 2 yaitu "Kita Selamanya" berikut lagunya :


  1. Ya Sudahlah
  2. Good Time
  3. Tetap Semangat
  4. Sang Juara
  5. Bumi ke Langit
  6. Not With Me
  7. Save Our Soul
  8. Kita Selamanya 
  9. Terinjak Terhempas
  10. Tidurlah
  11. For All

Album kedua Bondan Prakoso & Fade2Black

adalah album ke-2 yang dirilis pada tahun 2007. album ini berjudul "Unity". Dengan hits single yang sarat akan musik modern dan tradisional bercampur aduk. sungguh karya yang luar biasa . di Album ini, mereka mengeluarkan 13 lagu. beda dengan album pertama yang mengeluarkan 12 lagu


  1. Unity
  2. Xpresikan
  3. Kau Puisi
  4. Kroncong Protol
  5. Waktu
  6. U'll Sorry
  7. Rezpector
  8. R.I.P. (Rhyme In Peace)
  9. Gusti Dewata Mulia Raya
  10. Wrong Way
  11. Microphone XXX
  12. Rock On The Beat
  13. Last But Not Least

Album Pertama Bondan & Fade2Black

Merupakan Album pertama dari Bondan Prakoso & Fade2Black yang di rilis pada tahun 2005 melalui Sony BMG Entertainment, di album pertamanya yaitu "Respect", mereka mengeluarkan 12 lagu dengan single pertama "Bunga", "Please Dong Ah!", dan "Hidup Berawal dari Mimpi"

  1.   Respect
  2.   Please Dong Ah!
  3.   Bunga
  4.   Feels Like Home
  5.   Hidup Berawal dari Mimpi
  6.   Siapa..?
  7.   Realistic
  8.   It's All About Soul ( feat. Rio Sahardja )
  9.   Stay On The Line
  10.   Jazzy Tringual ( feat. Rio Sahardja )
  11.   1234
  12.   Cahaya Cinta Sejati










Garapan Novel terbaru Bondan & Fade2Black



Sejak pertangahan 2012, saya dan Bondan Prakoso & Fade2Black (Bondan, Tito, Eza, dan Arie) berencana membuka awal tahun 2013 dengan karya baru: Sebuah novel kolaborasi fiksi-musikal berjudul Tak Sempurna. Kenyataannya, mengerjakan karya ini tak semudah yang dibayangkan. Kami gagal menyajikannya tepat di awal tahun. Sebab ternyata kami memerlukan waktu lebih untuk sejumlah riset, diskusi panjang, dan persiapan-persiapan penting lainnya. Di tengah kesibukan masing-masing, kami terus berkonsentrasi pada karya ini, kami ingin karya ini “maksimal”, meski kami juga tahu sulit menjadikannya “sempurna”. Syukurlah kini semuanya sudah selesai; Tinggal selangkah lagi, novel itu akan segera rilis pada Februari 2013. 

Ada yang istimewa dalam perjalanan kami mengerjakan karya ini. Kami mengerjakannya dengan spirit yang lebih kuat, juga dengan visi yang lebih sejalan. Mungkin karena hubungan kami sudah menjadi lebih matang lagi, bukan sekadar saling kenal. Kami berjalan beriringan sebagai teman, atau sahabat, dalam pengertian yang sesungguhnya. Kami tidak hanya berhubungan dalam hal kreativitas, tapi hingga hal-hal lain yang lebih personal. Misalnya, di sela-sela diskusi, kami bisa bercerita tentang keluarga, anak-anak, repotnya mengurus rumah, atau curhat soal persoalan masing-masing. Yang lebih istimewa, kedekatan itu merambat ke aspek yang lebih kompleks dalam kehidupan masing-masing kami: Menyenangkan mengetahui bahwa istri kami juga jadi saling kenal, anak-anak kami bertemu dan bermain, dan lebih banyak lagi. Jangan tanya soal Eza, dia memang belum menikah, tapi tentu jadi Om paling keren bagi anak-anak kami. 

Dua setengah tahun lalu ketika mulai mengerjakan Hidup Berawal Dari Mimpi (HBDM), kami baru saling mengenal. Sejujurnya, proses kreatif dilakukan dengan nuansa yang agak rikuh. Sebagai seniman yang berkarya di dua wilayah yang berbeda, kami masih saling membaca satu sama lain, scanning. Tapi syukurlah ternyata HBDM menjadi pembuka yang manis untuk proyek-proyek kreativitas kami berikutnya. Dengan berbagai kekurangannya, buku itu diterima dengan baik di tengah-tengah masyarakat, menjadi best-seller di toko-toko buku besar, membuat kami bangga dan tersenyum lebar. Ini rahasia: HBDM sebenarnya belum menggambarkan gagasan dan perasaan kami seutuhnya—ia hanya kepingan-kepingan cermin yang merefleksikan hal-hal yang berserakan di otak dan hati kami. 

Tak Sempurna lebih mewakili kami sebagai individu. Ia memuat gagasan dan perasaan kami yang lebih utuh dan jujur tentang banyak hal. Juga harapan dan kegelisahan-kegelisahan. Untuk mengungkapkan semua itu, kami memilih dunia sekolah sebagai “medan bercerita”. Ya, boleh jadi kami meminjam sekolah sebagai sudut pandang untuk melihat dunia yang lebih luas. Bagi kami, sekolah adalah dunia yang sangat kompleks—miniatur kehidupan manusia. Kita bisa melihat banyak aspek penting kehidupan dari sana: Hubungan antar-manusia, anak-anak, keluarga, orangtua, birokrasi, politik, agama, masyarakat, harapan, kekecewaan, masa lalu, masa kini, masa depan, semuanya. Jadi, meskipun kami bercerita tentang “sekolah” atau “anak sekolah”, sesungguhnya kami sedang menceritakan sesuatu yang lebih luas lagi. 

Novel kami bercerita tentang dunia pendidikan di suatu kota-yang-tak-disebutkan-namanya di Indonesia. Kami lebih senang menyebutnya Gotham-nya Indonesia. Suatu kota di mana anak-anak dibesarkan di tengah keluarga yang tak memberikan kasih sayang, kehidupan bermasyarakat yang tak memberi harapan, dan kehidupan bernegara yang tak menjanjikan apa-apa kecuali perang-perang politik kepentingan memuakkan. Di kota semacam itu, sulit sekali menemukan contoh dan teladan yang baik, sekalipun dari kalangan tokoh-tokoh agama. Di kota itulah sekolah menjadi sekadar tempat “penitipan anak” bagi orangtua yang sibuk atau “tempat pembuangan anak” bagi orangtua yang tak peduli pada mereka. Juga ajang adu gengsi. Sementara itu, di tengah semua kekacauan sistem pendidikan, rekrutmen tenaga pengajar yang penuh kecurangan, dan kurikulum pendidikan yang berantakan, anak-anak ini masih ditekan dengan beban pelajaran yang kelebihan muatan, tugas-tugas, les panjang persiapan ujian, try out, ujian nasional, dan seterusnya.

Something has gone very wrong with our school! Itu kalimat kuncinya. Sudah bisa diduga, tentu saja, anak-anak seperti apa yang dihasilkan kehidupan kota semacam itu—sistem pendidikan semacam itu? Kami terkejut mendapatkan sejumlah fakta mengerikan dalam riset sederhana yang kami lakukan: Ratusan pelajar tewas setiap tahunnya akibat tawuran dan overdosisi obat-obatan terlarang. Para pelajar melakukan seks bebas sesering pesta minuman keras, aborsi di mana-mana, pembunuhan dan pemerkosaan sulit dihitung jumlah pastinya. Ya, semua itu dilakukan pelajar, remaja Indonesia di bawah usia 18 tahun! Anak-anak masa depan yang gelisah dan putus asa, tapi tak pernah diperhatikan! Ana-anak yang dibuang, ditekan, dibebani, untuk kelak dicaci-maki dan disalahkan! 

Di novel tersebut, kami meminjam sudut pandang seorang remaja biasa untuk bercerita berbagai hal tentang dirinya. Namanya Rama. Dia menceritakan banyak hal tentang sekolah dan segala hal yang bersinggungan dengannya. Dari hal-hal yang bisa kita bayangkan hingga hal-hal yang mungkin tak pernah kita bayangkan. Dari yang menyenangkan hingga yang menyedihkan. Dari harapan hingga kekecewaan. Semua tentang sekolah. Semua tentang kehidupan mereka—anak-anak bangsa: Miniatur bagi kehidupan kita sesungguhnya!

Saya tak akan menulis lebih panjang lagi. Jika ingin tahu detilnya, tentu Anda semua harus membaca ceritanya. Kami sudah tidak peduli lagi cerita itu akan melahirkan “pro” atau “kontra” di tengah masyarakat. Kami hanya menceritakan kenyataan yang kami tangkap apa adanya. Lagi pula, sebuah karya, ketika sudah dilemparkan ke hadapan sidang pembaca, sepenuhnya menjadi milik pembacanya. Tugas kami sudah selesai, itu dia: Kami sudah menuliskannya menjadi sebuah cerita sederhana—yang barangkali memang tak sempurna. Namun dari cerita itu, kami berharap sesuatu: Semoga pikiran dan perasaan kita terbuka, ada jutaan anak-anak Indonesia yang harus kita perhatikan dan selamatkan masa depannya! 

Bagaimana kisah ini dituliskan? Kami tetap menyebutnya fiksi-musikal. Kami tak peduli pada genre, sebenarnya. Seperti jika saya menulis atau jika Bondan Prakoso & Fade2Black menulis dan menyanyikan lagu. Bisa apa saja namanya. Tapi mungkin novel ini memang dituliskan dengan cara yang tidak biasa. Bacalah sambil mendegarkan lagu-lagunya. Cerita dan lirik-lirik lagu yang terdapat di dalamnya merupakan satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan. Inilah yang disebut kolaborasi, sebuah karya yang dirancang dan dilahirkan dengan spirit saling melengkapi!

Akhirnya, kami mempersembahkan novel ini untuk orang-orang terkasih di sekeliling kami, adik-adik kami para pelajar di seluruh Indonesia, juga Rezpector sejagat raya! Mari akhiri semua kebodohan untuk menjadi generasi Tak Terkalahkan

di ambil dari fahdisme.com

Rabu, 13 Februari 2013

Sejarah Bondan Fade2Black


Mengapa Bondan Prakoso & Fade2Black?Ini adalah proyek musik kolaborasi antara musisi, bernama Bondan Prakoso dan grup hiphop Rap, Fade2Black; para anggota Titz, Santoz, Lezzano.

Pada awal tahun 2002, Bondan Prakoso yang juga dikenal oleh masyarakat sebagai pemain bass berbakat besar, yang juga mantan pemain bas dalam band bernama Stream Funk Funky Kopral, dan Tito alias Titz yang dikenal sebagai rapper dan kelompok disebut Fade2Black, sering berbagi pemikiran dan gagasan mereka kepada setiap orang lain tentang musik. Mereka berdua datang dari latar belakang yang berbeda dari musik, Bondan Prakoso lebih mungkin di Funk dan Rock musik dan Titz di Rap / Hiphop. Ini pasangan dari 2 kampus Fakultas Budaya dan Humaniora, deepin 'dalam sastra Belanda, adalah teman-teman di kampus Universitas Indonesia, Depok.

Pada akhir 2003, karena kebutuhan dan keinginan dalam mengakui musik semakin lebih matang, lebih dalam dan kebebasan dalam menciptakan seni ini, Bondan Prakoso memutuskan untuk melangkah lebih jauh ketika ia memutuskan untuk pensiun dari band mereka sebelumnya, Funky Kopral.

2004 adalah tahun di mana Bondan datang dengan sebuah ide untuk menggabungkan suatu jenis musik yang berbeda dan menggabungkan mereka dalam bentuk paket baru musik, seperti pada pertengahan tahun, ia telah meminta Titz untuk bergabung dalam proyek musik. Titz berpikir bahwa akan lebih kuat dengan kelompoknya bergabung masuk

Situasi menjadi semakin varietas dan lebih berwarna-warni sebagai Bondan disetujui untuk melibatkan grup Hiphop ini dari Bogor, Fade2Black, dalam proyek ini. Alih-alih hanya 1 rapper, proyek musik ini menggabungkan 3 rapper, Titz, Santoz dan Lezzano.

Fade2BlackBy akhir 2004, mereka mulai melangkah lebih jauh dengan proyek ini dan menciptakan berbagai jenis musik sedikit pun sentuhan Rap, Rock, Funk sebagai elemen. Bondan Prakoso bertanggung jawab untuk instrumen musik, memutar, dan mengatur, sementara fade2Black mendapatkan lebih dekat dengan liriknya.

Proses mengambil hanya 4 bulan untuk menyelesaikan dan pada bulan Agustus 2005, mereka 1 album dengan judul "MENGHORMATI" dirilis di bawah Sony BMG Music Indonesia. Sejak itu, album yang berisi tidak hanya 1 jenis musik, tetapi banyak jenis musik dengan rap sebagai vokal dasar, oleh TITZ, SANTOZ LEZZANO, sedangkan di lagu-lagu lain juga bergabung BONDAN pada vokal dalam bernyanyi.

Dengan sepotong seni, mereka berhasil menerima kontribusi dan penghargaan, seperti:

- MTV Indonesia Exclusive seniman pada bulan November, 2005- MTV Advance Warning penghargaan pada bulan November, 2005- Indonesian Music Award 2006, sebagai yang terbaik produksi album Rap.Sekarang tahun 2008, mereka siap untuk memecahkan Industri Musik Indonesia dengan mereka yang lebih keras, impulsif, bentuk musik yang inovatif. Dengan album baru mereka yang terbaru, bernama PERSATUAN, dan dengan satu terobosan mereka memukul, Keroncong PROTOL.

Dengan debut baru ini dari album kedua mereka, mereka telah memenangkan Indonesian Music Award 2008 untuk kedua kalinya berturut-turut untuk album Rap terbaik Produksi.


Memasuki Akhir Tahun 2007 Bondan Prakoso & Fade2Black tetap gencar melakukan Promo Album dibeberapa Stasiun Radio Di Indonesia, Alhamdullilah Promo Radio Lancar N’ Banyak sekali Penggemar yang antusia dengan Kehadiran dari Album Terbaru Bondan Prakoso & Fade2Black ber tajuk “UNITY”

Hadirnya Bondan Prakoso & Fade2Black di Album Kolaborasi kedua ini, secara tidak langsunng ingin menunjukan Eksistensi mereka didunia tarik suara kepada masyarakat pencinta musik Indonesia, bahwa musik mereka memang beda dari yang lainnya, tidak asal ikut-ikutan saja.. istilah lain mengekor.. mereka berani melawan arus demi sebuah prinsip bermusik A.K.A Idialisme.

Sebuah jenis musik tradisionil bernama kroncong ala Gesang di usung oleh mereka dengan perpaduan Rock N’ Hip Hop ala Bondan Prakoso & Fade2Black.. sudah bisa dibayangkan tentunya.. wal hasil “Kroncong Protol” pun jadi kehadiran kita, sungguh sangat memuaskan penggemar.. so guys.. Bondan Prakoso & Fade2Black sudah selayaknya diberikan penghargaan yang pantas untuk hal yang satu itu.

Sebagai titipan, bila Anda mencin*** musik Indonesia belilah yang Asli tampa harus membeli yang bajakan.. murah memang akan tetapi merusak tatanan dunia musik di Indonesia. Terima kasih banyak untuk mereka yang selalu menghargai para musisinya.

Bravo Musik Indonesia.

Genre: NON GENRE!!! blend of hip hop, heavy metal, keroncong, cha-cha, Jazz, Lounge, Ballads and funkRecord label: SonyBMG music enter***ment IndonesiaGeneral manager: Mr. Blend RockBooking agent: +62 815 865 74 888 (Blend); blendrock@yahoo.com

Bondan Prakoso a.k.a Mr. B --Bassist, Programmer, Arranger, Vocalist


Tito Budidwinanto a.k.a TitzG --Rapper, Human Beatbox-:


Ardaninggar Nazir a.k.a Santoz --Rapper:


Danial Rajab Fahreza a.k.a Lezano --Rapper: 2005

1. Respect
2. Please Dong Ahh (bersama Rio Sahardja)
3. Bunga
4. Feels Like Home
5. Hidup Berawal Dari Mimpi
6. Siapa
7. Realistic
8. It's All About Soul (bersama Rio Sahardja)
9. Stay On The Line
10. Jazzy Tringual (bersama Rio Sahardja)
11. 123412. Cahya Cinta Sejati

2007

1. Unity
2. Xpresikan
3. Kau Puisi
4. Kroncong Protol
5. Waktu
6. U'll Sorry
7. Rezpector
8. R.I.P. (Rhyme In Peace)
9. Gusti Dewata Mulia Raya
10. Wrong Way
11. Microphone XXX
12. Rock On The Beat
13. Last But Not Least

2010

1. Ya Sudahlah
2. Good Time
3. Tetap Semangat
4. Sang Juara
5. Bumi ke Langit
6. Not With Me
7. S.O.S
8. For All
9. Terinjak Terhempas
10. Kita Selamanya
11. Tidurlah

2012
  1. Respect & Unity For All
  2. Tak Terkalahkan
  3. Tak Sempurna
  4. Pelita Hidup
  5. Manusia Sejuta Perkara
  6. Cahaya Sejati
  7. Game Of Life
  8. It's Not A Goodbye
  9. Bring It
  10. Home

Rezpector Foundation

Nama Rezpector, diambil dari kata Respect yang artinya menghargai, menghormati, toleransi. Rezpector adalah orang yang saling menghargai dan menghormati satu sama lain tanpa memandang perbedaan agama,status sosial, kesukuan, ras, keturunan, kebangsaan dengan menjalin persatuan dan kesatuan diantara para pecinta musik khususnya musik Indonesia.

Atas pertimbangan tersebut maka Rezpector Foundation perlu dibentuk guna kelestarian silaturahmi diantara para penggemar musik baik anggota Rezpector pada khususnya, serta kemungkinan kemanfaatannya bagi kepentingan masyarakat luas pada umumnya.

Selain dari pada itu Rezpector dibentuk untuk mempermudah kedekatan antara artist maupun musisi dengan para penggemarnya serta bisa menjalin keakraban antar rezpector-rezpector lain.

So guys Selamat datang di Rezpector Foundation !